Cerita di Balik Karya
Palemcraft

Cerita di Balik Karya

Kerajinan tangan merupakan salah satu produk yang memiliki permintaan tinggi, baik dari dalam maupun luar negeri. Palemcraft berhasil menembus pasar ekspor dengan menggunakan bahan alami, keunikan desain, dan orisinalitas.

OlehBernadinus Adi Pramuditha

Membuat sebuah kerajinan tangan yang memiliki nilai jual bukanlah perkara mudah. Kerajinan tangan memerlukan ketelitian, ketekunan, dan yang lebih penting adalah kreativitas yang menjadikan produk tersebut menarik. Tidak setiap kerajinan tangan wajib menggunakan material yang eksklusif, namun bisa menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar.

Hal inilah yang dilakukan oleh Palemcraft. Didirikan pada tahun 2003, Palemcraft bergerak di bidang kerajinan tangan dengan produk lampu dan kaca. Bahan-bahan yang digunakan juga merupakan bahan yang ada di sekitar seperti kerang, bambu, biji-bijian, dan rotan.

“Indonesia kaya material alami yang mudah didapatkan dan dibudidayakan. Banyak dari bahan alam tersebut yang hanya dianggap sebagai limbah, dimanfaatkan untuk pakan ternak, atau pagar rumah. Kami mencoba memanfaatkan bahan baku alami asli Indonesia tersebut dan membuat kreasi menjadi suatu produk yang unik. Sehingga bahan yang tadinya kurang bernilai bisa punya nilai ekonomi tinggi. Semua produk yang kami ciptakan hasil desain original kami sendiri,” ujar Founder Palemcraft, Deddy Effend

0

MarketeersMAX

Anda harus berlangganan lebih dulu untuk mengakses semua konten premium ini. Apabila Anda sudah berlangganan, silakan klik tombol Login.