Retro Branding, Behavioral Science Perspective

Retro Branding, Behavioral Science Perspective

Konsistensi penting bagi merek. Oleh karena itu, merek harus pandai-pandai menjaga konsistensi tersebut ketika melakukan strategi retro branding dan aneka inovasi lainnya.

OlehIgnatius Untung

Satu prinsip membangun merek yang paling universal adalah konsistensi. Lihatlah bagaimana merekmerek besar konsisten mempertahankan penampilannya. Telkomsel dengan warna merahnya, BCA dengan warna birunya, Gojek, Tokopedia, dan Grab dengan warna hijaunya.

Konsistensi penampilan ini bahkan bukan sekadar warna, seperti bagaimana Bank Mandiri mempertahankan pita biru kuning yang menjadi ciri khasnya, atau bagaimana McDonald’s mempertahankan shape menyerupai huruf M berwarna kuning. Konsistensi brand appearance ini pun terus berkembang ke hal-hal yang lebih implisit dan subliminal seperti penggunaan tone and manner tertentu dalam foto atau gaya berkomunikasinya.

Lihatlah bagaimana semua materi komunikasi Coca-Cola selalu menampilkan rasa yang sama; positive emotion, serta fun & enjoyment moment. Bahkan, tanpa logo dan warna merahnya pun kita masih bisa merasakan kehadiran roh Coca-Cola dalam materi-materinya. Begitu juga dengan bagaimana Gojek dengan karakter “cerdikiawan” yang cerdas namun juga jenaka, memberikan nafas yang berbed

0

MarketeersMAX

Anda harus berlangganan lebih dulu untuk mengakses semua konten premium ini. Apabila Anda sudah berlangganan, silakan klik tombol Login.

 
Ignatius Untung

Ignatius Untung

Praktisi Marketing & Behavioral Science