Membangun Persepsi dan Emosi
Pendengaran (Sound)

Membangun Persepsi dan Emosi

Alunan nada yang didengar secara terus menerus bisa membangun sebuah memori tertentu di otak pendengarnya. Bisa pula memengaruhi suasana hati. Inilah yang kemudian dimanfaatkan merek untuk masuk ke pikiran dan emosi konsumen melalui indra pendengaran.

 

OlehTri Kurnia Yunianto

Pendengaran merupakan salah satu elemen yang penting dalam multisensory marketing. Dalam pemasaran biasanya dikenal dengan istilah sonic branding. Banyak merek yang menggunakan signature sound baik jingle maupun musik-musik lain agar konsumen secara cepat mengasosiasikan merek tertentu melalui nada atau tone. Sehingga ketika mendengar sebuah jingle akan langsung teringat pada brand tertentu.

Dalam berbagai riset dan jurnal pemasaran, kombinasi antara logo secara visual dengan elemen sonic branding akan lebih efektif mengingatkan konsumen pada suatu merek jika dilakukan secara konsisten dalam waktu bertahun-tahun. Metode seperti ini terbukti 25% lebih efektif dibandingkan sekadar menggunakan logo atau jingle saja. Selain itu, jingle atau musik yang dipakai merek dapat menjadi persepsi waktu dan kualitas produk.

Hal tersebut biasanya dimanfaatkan pada industri food and baverage (F&B). Misalnya, pada restoran fast food akan dimainkan lagu dengan tempo yang cukup cepat sehingga konsumen

0

MarketeersMAX

Anda harus berlangganan lebih dulu untuk mengakses semua konten premium ini. Apabila Anda sudah berlangganan, silakan klik tombol Login.