Digital Fatigue? Try Multisensory Marketing

Digital Fatigue? Try Multisensory Marketing

Supaya merek bisa melekat kuat di benak konsumen, maka pemasar harus mengingatkan konsumen secara terus menerus. Ada lima indra manusia yang bisa menjadi pintu masuk menuju memori konsumen dan menanamkan ingatan tentang merek Anda.

OlehIgn. Eko Adiwaluyo

Selama pandemi, hampir semua merek menghentikan berbagai aktivitas pemasaran below the line. Lalu, berbondong-bondong masuk ke pemasaran digital. Semua bentuk pemasaran digital, mulai mendandani website, memasang online advertising, menyebar email marketing, membuat video content, hingga totalitas di media sosial dijalankan para merek.

Lantaran ada kebijakan pemerintah untuk mengurangi kegiatan masyarakat, sebagian besar orang harus tinggal di rumah dan menggunakan internet untuk beragam aktivitas, baik bekerja, berbisnis, sekolah, dan lainnya. Termasuk, mencari hiburan juga di kanal digital. Singkatnya, sebagian besar alokasi waktu orang dalam kesehariannya adalah berselancar di internet.

Konsumen juga melahap berbagai kegiatan pemasaran digital yang dilakukan para merek. Namun, gempuran kampanye pemasaran digital dari berbagai merek ini berpotensi membuat konsumen mengalami digital fatigue. Ini adalah kelelahan mental fisik yang dialami konsumen karena terlalu banyak mendapat stimulasi dari digital content. Terutama, yang berwuju

0

MarketeersMAX

Anda harus berlangganan lebih dulu untuk mengakses semua konten premium ini. Apabila Anda sudah berlangganan, silakan klik tombol Login.