Merek Punya Kepribadian
Brand Personality

Merek Punya Kepribadian

Seperti layaknya manusia, merek perlu menonjolkan kepribadiannya. Merek bisa berkomunikasi secara ramah, mendengarkan, peduli, bisa terharu, ringan tangan untuk membantu, dan sebagainya. Melalui cerita, merek memposisikan diri secara sejajar atau egaliter dengan pelanggannya. 

OlehBernadinus Adi Pramudita, Dyandra Allesandrina

Dalam menyusun brand story merek perlu menampilkan karakter mereka. Kepribadian atau persona dari sebuah merek secara sederhana membuatnya terlihat hidup layaknya manusia. Sebab itu, merek perlu menyisipkan karakter yang manusiawi dalam mencitrakan bisnisnya.

Brand personality adalah atribut emosional, manusia, atau karakteristik yang diberikan kepada merek atau produk. Ini adalah cara untuk memberikan identitas dan karakter kepada merek, sehingga konsumen dapat merasa terhubung dengannya. Brand personality mirip dengan kepribadian manusia, dan ini membantu merek untuk menarik pelanggan yang memiliki nilai, preferensi, dan gaya hidup yang sama.

Suatu brand personality yang apik akan membantu merek untuk terhubung dengan konsumennya dalam tingkatan yang lebih dalam. Persona merek yang pas akan membuat konsumen merasa memiliki kesamaan di antara keduanya. Dus, relasi keduanya akan lebih erat melihat persamaan tersebut.

Dalam menentukan persona dari merek, ada 12 karakter manusia yang bisa digunakan. Karakter-karakter tersebut disusun oleh psikolog bernama Carl

0

MarketeersMAX

Anda harus berlangganan lebih dulu untuk mengakses semua konten premium ini. Apabila Anda sudah berlangganan, silakan klik tombol Login.