Brand Storytelling dan Kualitas Kesadaran

Brand Storytelling dan Kualitas Kesadaran

Ada korelasi antara brand storytelling dan tingkat kesadaran konsumen dalam menyerap pesan cerita yang disampaikan. Merek harus pandai-pandai mengelola korelasi ini. 

 

OlehIgnatius Untung

Beberapa tahun belakangan muncul beberapa iklan “pragmatis” yang memanfaatkan lagu yang simpel, diulang-ulang sehingga “mengganggu” dan akhirnya membuat orang ingat. Sebut saja Shopee dengan iklan Shopee COD nya yang sebegitu simpel, diulang-ulang dan akhirnya membuat orang ingat. Kekuatan dari iklan tersebut ada pada lagu La Cucaracha yang sederhana namun catchy. Liriknya diubah menyesuaikan pesan yang diinginkan, yaitu penawaran layanan bayar di tempat untuk berbelanja di Shopee. 

Seakan tidak mau kalah, aplikasi agen travel Tiket.com pun menggunakan pendekatan yang sama. Memanfaatkan lagu yang amat sangat familiar bagi semua orang yang pernah duduk di taman kanak-kanan, Tiket.com juga berusaha mendongkrak brand awareness-nya dengan menggunakan lagu yang simple, memorable dan catchy. Hasilnya, kita yang pernah beberapa kali terekspos iklan tersebut mulai membangun awareness secara bawah sadar dengan jingle yang catchy itu.

Melihat kesuksesan dua pemain tersebut dalam membangun awareness yang sangat melekat da

0

MarketeersMAX

Anda harus berlangganan lebih dulu untuk mengakses semua konten premium ini. Apabila Anda sudah berlangganan, silakan klik tombol Login.

 
Ignatius Untung

Ignatius Untung

Praktisi Marketing & Behavioral Science