Jadikan Pelanggan Sebagai Hero
Customer is Hero

Jadikan Pelanggan Sebagai Hero

Kesalahan umum yang kerap dilakukan merek dalam komunikasi pemasaran adalah memposisikan diri mereka sebagai pahlawan dalam cerita. Sebaliknya, jadikanlah pelanggan sebagai pahlawan dalam setiap cerita. Lalu, di mana posisi merek? 

OlehTri Kurnia Yunianto

Dalam sebuah komunikasi pemasaran, sering dijumpai iklan-iklan yang terlalu mengagung-agungkan produk atau layanannya. Misalnya, seseorang sedang batuk, dia meminum obat batu sebuah merek, dalam beberapa menit orang tadi terbebas dari batuknya. Dengan kata lain, perusahaan cenderung lebih memfokuskan semua upaya pemasaran pada apa yang mereka tawarkan.

Upaya tersebut sebenarnya merupakan logika yang terbalik pada pemasaran. Sebab, seorang pemasar harusnya dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan dari audiens mereka. Sehingga tanpa disadari, strategi melayani diri sendiri meminimalkan peluang emas untuk terhubung dengan target pasar dan persona pembeli.

Untuk itu, pemasar perlu mengubah cara komunikasi dengan memberikan peran utama kepada pelanggan. Tujuannya agar mereka merasa dihargai dan mau mengunduh konten yang disajikan, mengikuti di media sosial, mengisi formulir kontak, melakukan pembelian, dan bahkan melakukan advokasi secara sukarela. Selain itu, dengan menjadikan pelanggan sebagai peran utama bisa meminimalisasi hard selling yang jelas-jelas ditolak oleh pelanggan. 

Donald Miller d

0

MarketeersMAX

Anda harus berlangganan lebih dulu untuk mengakses semua konten premium ini. Apabila Anda sudah berlangganan, silakan klik tombol Login.