Melimpah Tapi Butuh Pemerataan
Industri Semen

Melimpah Tapi Butuh Pemerataan

Industri semen di Indonesia perlu melakukan pemerataan distribusi dan investasi tidak hanya terpusat di pulau Jawa. Pengusaha perlu keberanian untuk membuka pasar di wilayah timur Indonesia.

OlehTri Kurnia Yunianto

Di pulau Jawa, sebagian besar pembangunan infrastruktur mulai selesai. Hal ini diiringi dengan menurunnya permintaan pasar semen. Sedangkan produksinya terus berlanjut yang menyebabkan terjadi kelebihan kapasitas. 

Data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI melaporkan hingga sekarang overcapacity semen di pulau Jawa mencapai 55,4%. Sehingga diperlukan adanya pemerataan pembangunan dan investasi di luar Jawa agar bisa menjaga stabilitas harga semen. Wilayah di Indonesia dengan pasar yang masih besar, antara lain Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Ignatius Warsito, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin menuturkan, untuk memberikan penguatan pada industri semen, pemerintah menerapkan kebijakan moratorium atau pengaturan investasi baru. Pemodal akan diarahkan ke wilayah timur Indonesia. Pengaturan ini akan ditinjau kembali jika utilisasi rata-rata nasional telah mencapai 85%.

Adapun data produksi semen pada semester I tahun 2023 sebesar 29,3 juta ton, dengan kebutuhan semen nasional mencapai 28 juta ton. Sedangkan, produksi seme

0

MarketeersMAX

Anda harus berlangganan lebih dulu untuk mengakses semua konten premium ini. Apabila Anda sudah berlangganan, silakan klik tombol Login.